Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Efek Minum Madu Terbukti Tak Berbeda dengan Gula Putih

Madu dipercaya dapat menggantikan peranan gula dan pemanis lainnya. Banyak orang beranggapan bahwa madu lebih sehat dan lebih baik dibanding gula dan pemanis lainnya.

Khasiat yang terkandung dalam madu juga dipercaya dapat membantu menyembuhkan penyakit. Seperti bibir pecah-pecah, masuk angin, perawatan kulit hingga dapat menurunkan kadar gula.



Seperti dikutip dari Telegraph.co.uk (16/09) sebuah hasil penelitian tentang madu dimuat dalam ‘Journal of Nutrition’. Madu memiliki efek yang sama seperti gula putih dan sirup jagung yang mengandung fruktosa tinggi. Penelitian dilakukan oleh Susan Raatz bersama dengan beberapa tim ahli gizi.

Penelitian dilakukan melibatkan 55 orang partisipan dengan membandingkan efek yang dirasakan partisipan yang mengonsumsi gula putih, madu dan sirup jagung.

Partisipan diminta untuk mengonsumsi salah satu pemanis tersebut selama dua minggu dengan dosis 50 g setiap harinya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga pemanis tersebut memberikan efek yang sama pada tiap-tiap partisipan. Tingkat trigliserida yaitu lemak yang dapat menaikkan risiko penyakit jantung meningkat.

Dalam 1 sdm madu terdapat 23 g kalori dan 6 g pemanis. Sementara 1 sdm gula mengandung 16 g kalori dan 4 g pemanis.

Raatz mengungkapkan bahwa mengonsumsi sedikit madu memang tidak membuat seseorang menjadi sakit. Yang harus dipahami bahwa madu mengandung kalori dan pemanis yang dapat menambah jumlah kalori dalam makanan diet.

Meski demikian tidak selamanya madu memberikan efek buruk bagi tubuh, mengonsumsi madu dalam jumlah yang wajar justru dapat memberikan khasiat yang maksimal.