Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Subhanallah Merangkak Ke Masjid demi Shalat Berjamaah @@@!!!!

Shalat berjamaah di masjid bagi laki-laki adalah sebuah keutamaan. Sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah saw., dari Abdullah ibn Umar ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

"Shalat berjama’ah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat." (HR.Bukhari)
"Sesungguhnya shalat seseorang lelaki bersama dengan satu orang, lebih baik daripada shalatnya secara sendirian. Dan shalatnya bersama dua orang, adalah lebih baik daripada shalatnya bersama seorang jamaah. Semakin banyak jamaa’ahnya, maka semakin dicintai oleh Allah Ta’ala.”
(HR. Abu Daud)
 
Allah Swt. menyukai hamba-Nya yang gemar memakmurkan masjid. Sebagaimana  firmannya dalam  surat At Taubah ayat 18. 
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah.” 
 
Namun, walaupun sedemikian besar keutamaan shalat berjamaah di masjid, hanya sedikit orang saja yang bisa konsisten. Kita sering mendapati jamaah shalat masjid yang jumlahnya sedikit, apalagi saat subuh. Keimanan-lah yang mengantarkan seseorang bisa konsisten shalat berjamaah di masjid. Salah seorang yang langka itu adalah Abdullah Al-Asiri, seorang kakek berusia 77 tahun.
 
 
 
Abdullah Al-Asiri yang tinggal di sebuah desa di Arab Saudi setiap waktu shalat bergegas pergi ke masjid untuk menunaikan shalat berjamaah. Satu hal yang membuat kita tercengang adalah perjuangannya yang luar biasa untuk pergi ke masjid. Kenapa? karena Abdullah Al-Asiri terlahir dalam keadaan cacat kedua kakinya, sehingga tidak bisa berjalan. Alhasil, untuk pergi ke masjid Abdullah Al-Asiri merangkak. Hal itu dilakukannya bukan setahun dua tahun, tapi selama 65 tahun. Subhanallah, alangkah malunya diri ini yang memiliki kesehatan fisik, tapi enggan pergi ke masjid. 
 
 
Abdullah Al-Asiri mengungkapkan, ia merasa damai ketika berada di masjid. Sehingga ia selalu rindu untuk shalat berjamaah di masjid. Bagaimana dengan kita?