Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cantiknya Bripda Adri Chroin, Penembak Jitu dari Brimob Yogya




Seorang polisi wanita mengunci target sasarannya, balon berjarak 100 meter dari tempatnya berdiri. Duar, balon pecah terkena peluru dan muncullah tulisan Dirgahayu Polwan.

Keahlian menembak Bripda Adri ‎Chroin Ade Oktami itu diperlihatkan saat perayaan HUT Polwan ke 67 di gedung Trimurti Prambanan, Sleman, Jumat 4 September 2015. Kemahiran menembak polwan berparas cantik asal Bantul, Yogyakarta, ini menembak cukup dikenal.

Anggota polisi yang tinggal di Bantul ini mengatakan, menjadi anggota polisi adalah cita citanya sejak kecil. Pengabdian kepada negara adalah hal besar yang ingin dilakukannya.

“Ya ini cita cita saya, memang dari kecil. Ya bekerja sambil mengabdi sepertinya lebih baik ya,” kata Bripda Adri saat ditemui di Mako Brimob Baciro, Yogyakarta, Selasa (8/9/2015).

Adri menceritakan, dia berdinas di Satuan Brimob Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Dia mendaftar sebagai Bintara Polwan setelah lulus menempuh pendidikan SMA pada 2010.

Ia pun diterima dan mendapatkan pendidikan dasar Polri di Ciputat, Jakarta Selatan, hingga selesai dan mendapatkan penempatan di Satbrimob Polda DIY.

“Lulus SMA tahun 2010, daftar Bintara Polwan 2010, selesai pendidikan di Ciputat Jakarta Selatan 27 September 2011‎. Lalu penempatan di Polda DIY,” ujar perempuan kelahiran Demak, 24 Oktober 1992 ini.

Adri juga mendapat kembali tugas pendidikan dasar Brimob selama 3 bulan di Pusdik Brimob Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur. Ia mendapatkan ilmu dan kemampuan sebagai anggota brimob.

“Tahun 2012 dasar Bhayangkara Brimob. Saya sekolah di Watukosek saya mendapat 5 kemampuan brimob di sana ada PHH (penanggulangan huru-hara), reserse mobil (resmob), SAR, jibom, KBR (kimia biologi dan radioaktif), dan perlawanan antiteror (wan teror), 3 bulan di Watukosek. Lalu kembali ke kesatuan,” ujar lulusan SMA 1 Jetis Bantul.

Selama menempuh pendidikan baik di Ciputat maupun di Watukosek, kemampuan menembaknya terus diasah. Hingga saat ini pun dia sering berlatih menembak di Mako Brimob Gondowulung, Bantul, DIY.

“Jadi saat di Ciputat saya diajari menembak dan di Watukosek ini kemampuan menembak diasah lagi. Waktu di Watukosek itu saya satu satunya perempuan. Dari 2 peleton, 1 peleton perwira sekitar 25 orang dan bintara juga 25 orang,” ujar dia.

Adri merupakan anak dari Surojo dan Kisminarni. Ayahnya mantan TNI AD dan ibu berprofesi guru. Adri mengatakan, bakat menembaknya didapat dari sang ayah. Ia selalu teringat ketika ayahnya memegang senjata.

“Bisa jadi. Kalau dulu saya sejak kecil lihat Bapak bawa senapan tapi hanya tahu ini lho senjata karena kita nggak boleh operasionalkan. Ketika lihat Bapak bawa senjata rasanya inginnya. Tapi bisa menggunakan ya saat di Ciputat ini,” ujar Adri.