Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ingin Kerja di Saudi, Baca Ini


Anda ingin kerja di Saudi?
Selama saya tinggal di Saudi, saya berteman dengan banyak istri dari orang Indonesia yang kebetulan bekerja di Saudi. Di kota saya tinggal, ada  pengajian Indonesia setiap 2 minggu sekali, disanalah kami para istri dan juga para suami berkumpul, mendengarkan ceramah dan mempererat silahturahmi sesama orang Indonesia ditanah rantau.
Saya tinggal di kota industri yang juga adalah kota mandiri, kota dimana minyak mentah dipompa oleh perusahaan minyak Saudi yaitu Aramco. Selain Aramco perusahaan industri besar yang memiliki cabang di kota industri tempat saya tinggal adalah perusahaan Saudi Yanpet, Sabic, Marafiq, dan industri petrochemical lain yang bekerja sama dengan Aramco.
Nah, di perusahaan industri itulah kebanyakan engineer Indonesia bekerja, di sektor formal bersama bersama dengan pekerja dari berbagai negara. Suami saya salah satunya, walaupun bukan orang Indonesia tetapi cara perekrutan pegawai tetaplah sama, berikut akan saya sharingpengalamannya, semoga bermanfaat. Pengalaman dari Wife point of view alias saya, ya.
Dulu suami saya membaca lowongan pekerjaan lewat koran SMH, kalau sekarang lowongan banyak di post online, disana tertulis secara lengkap posisi yang dibutuhkan dan kualifikasi apa yang diinginkan, dilowongan kerja tersebut dicantumkan bahwa pelamar bisa mengirimkan CV lewat email dengan disertai foto dan status single or married, melalui proses seleksi oleh perusahaanjika masuk dalam short list nantinya, suami saya akan segera dihubungi untuk proses interview.
Kami lupa tepatnya berapa lama sampai akhirnya suami saya dihubungi lewat email oleh pihak perusahaan, dalam email pihak perusahaan memberikan jadwal interview yang akan dilaksanakan menurut  tanggal dan waktu Saudi.
Saat itu proses interview dilakukan lewat telepon, kalau sekarang sudah banyak yang menggunakan skype, dalam interview berbahasa inggris pertanyaan yang diajukan kebanyakan tentang pengalaman kerja dan yang berhubungan dengan CV mungkin? Entahlah saya tidak mengetahui dengan jelas detail interview itu, yang pasti suami saya juga diberi kesempatan untuk bertanya, salah satu pertanyaan suami saya adalah detail tentang kontrak kerja dan job describtion dan tentang kota dimana kami tinggal, how safe it is?
Dalam interview itu offer langsung diberikan untuk suami saya, tetapi ada juga yang harus diakhiri saya kabari lagi nanti, dalam offer yang juga disampaikan lewat email setelah proses interview, dijelaskan disana bahwa kontrak kerja yang pertama adalah untuk 2 tahun setelahnya bisa diperpanjang kembali, kontrak adalah familly contract, lengkap dengansalary dan fasilitas yang suami saya dapatkan.
Diakhir interview suami saya juga diminta memberikan scan pasport untuk pengurusan kontrak kerja dan pembuatan iqamah.
Suami saya banyak bertanya tentang jenis familly contract ini, karena suami saya tidak memiliki pengalaman kerja dengan kontrak di perusahaan manapun sebelumnya, ini yang membuat dia berhati-hati. Dan hampir 2 bulan setelah proses interview, suami saya akhirnya tiba di Saudi, tanda tangan kontrak kerja dilakukan setelah suami saya tiba di Saudi.
Saya berangkat belakangan karena dalam kontrak ada masa 3 bulanprohibition, dan lagi saat itu saya sendiri tidak yakin tentang tinggal di Saudi, keyakinan yang harus dihapus jika melihat sekarang saya malah sudah lama tinggal di Saudi.
Saya selalu bertanya kepada suami saya "how is work?" yang selalu dijawabnya baik baik saja. Bekerja di Saudi memang punya tantangan buat suami saya, jujur dia sempat juga mengalami culture shock danhomesick, those two are  made him so "sick".
Suasana kerja yang berbeda kadang harus membutuhkan kesabaran ekstra. Selain itu masalah bahasa juga menjadi kendala, dilingkungan kerja memang tidak menjadi masalah karena mereka berbahasa Inggris, tetapi diluar compound hampir semua orang berbahasa Arab. Namun, jika kita bisa bergaul dengan orang lokal Saudi kemampuan bahasa Arab kita bisa terus bertambah.
Yang harus anda lakukan sebelum memutuskan untuk bekerja di Saudi dari pengamatan atas suami saya adalah :
1. Anda harus benar yakin ingin kerja di Saudi, buatlah penelitian tentang bagaimana suasana kerja di Saudi yang sudah pasti beda dengan tempat kerja anda sebelumnya, kerja dengan rekan kerja dari berbagai negara mungkin memiliki tantangan yang beda bukan? Buat juga researchtentang perusahaan tempat anda memasukkan lamaran tersebut.
2. Jika anda telah diterima dan diberi offer, tanyakan dengan jelas kontrak kerja yang akan anda tangani, single contractfamilly contract? fasilitas apa yang anda dapatkan, biasanya fasilitas untuk single contract beda dengan yang untuk familly contract. Satu lagi salary yang Anda peroleh adalah tax free.
3.Anda harus tahu, di Saudi, saat anda telah sampai maka pasport anda dan hanya pasport anda saja akan disimpan oleh pihak yang memperkerjakan Anda, tapi ini tergantung perusahaan juga sih, sebagai gantinya Anda akan diberi iqamah (KTP Saudi), pasport istri dan anak tidak disimpan oleh mereka walaupun masih tetap diberi iqamah juga.
Jika anda ingin pulang kampung atau keluar Saudi, pasport akan diserahkan kembali dan Anda harus mengurus Exit- Re-entry Visa. Jika Anda memutuskan untuk pulang kampung selamanya dan tidak memperpanjang kontrak kerja maka di pasport Anda dan keluarga yang menjadi tanggungan Anda di Saudi akan tertempel Final Exit Visa.
4. Harus bisa adaptasi dengan budaya di Saudi, so culture shock pasti akan anda alami, siapkan diri anda, ready or not.
Kerja di sektor formal di Saudi, melihat dari pengalaman suami saya syukurlah tidak pernah membawa masalah berarti, ini karena kontrak kerja yang jelas, dan perusahaan juga tidak bisa melakukan violation. Hak suami saya benar dilindungin menurut hukum tenaga kerja saudi, untuk suami saya jika perusahaan melakukan violation, suami saya bisa langsung melaporkan ke pihak kedutaan negaranya untuk ditindak lanjuti, dan hal ini tentu saja sangat dihindari perusahaan karena menyangkut nama baik perusahaan mereka.
Lalu bagaimana jika kita yang melakukan violation?
Jika kita yang melakukan violation,  dilihat dari perusahaan tempat suami saya bekerja, resikonya adalah akan di larang memasuki Saudi dengan visa kerja alias tidak bisa bekerja lagi di Saudi selama 5 tahun. Tiket pesawat untuk pulang kampung menjadi tanggung jawab kita, bahkan ada yang gajinya dipotong hampir 3 bulan gaji.
Semoga bermanfaat,

sumber: kompasiana.com