Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jokowi Marah: Apa Enggak Punya Perasaan?

Jokowi Marah: Apa Enggak Punya Perasaan?


Presiden Joko Widodo mengaku geram terhadap sikap sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, yang dinilai masih bersikap biasa-biasa saja dalam menghadapi situasi krisis akibat pandemi covid-19.

Menurut Jokowi, sikap biasa-biasa saja para menteri tampak dari kebijakan-kebijakan kementerian yang dinilai lamban.

Kekesalan Jokowi itupun disampaikan langsung di depan jajaran pembantunya dalam sidang paripurna kabinet, Kamis (18/6/2020) lalu.

Ia sekaligus menanyakan apakah para menteri masih memiliki perasaan terhadap rakyat atau tidak.

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis," kata Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi kemudian meminta kepada menteri-menterinya agar memiliki satu perasaan yang sama dalam kondisi krisis kekinian.

Sebab, kata dia, apabila ada satu orang yang masih merasa serta menganggap normal terhadap kondisi krisis, maka bahaya sudah mengintai.

"Kalau saya lihat bapak ibu dan saudara-saudara masih melihat ini sebagai masih normal, berbahaya sekali. Kerja masih biasa-biasa saja. Ini kerjanya memang harus ekstra luar biasa, extra ordinary. Perasaan ini tolong sama. Kita harus sama perasaannya. Kalau ada yang berbeda satu saja, sudah berbahaya," tutur Jokowi.

Dengan memiliki perasaan yang sama dalam menghadapi krisis, Jokowi lantas memerintahkan menteri untuk kemudian mengirinya dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan ekstra. Bukan justru mengeluarkan kebijakan biasa-biasa saja.

"Jadi, tindakan-tindakan kita, keputusan-keputusan kita, kebijakan-kebijakan kita, suasananya harus suasana krisis. Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja menganggap ini sebuah kenormalan. Apa-apaan ini? Mestinya, suasana itu ada semuanya. Jangan memakai hal-hal yang standar pada suasana krisis. Manajemen krisis sudah berbeda semuanya mestinya," tandas Jokowi.

Singgung Bansos dan PHK Gede-gedean


Dalam sidang paripurna tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Sosial (Mensos) Julari P. Batubara untuk segera menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19).

"Bansos yang ditunggu masyarakat segera keluarkan!. Kalau ada masalah lakukan tindakan-tindakan lapangan. Meskipun sudah lumayan, tapi baru lumayan. Ini extra ordinary, harusnya 100 persen," ujar Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan kementerian di bidang ekonomi segera memberikan stimulus ekonomi kepada UMKM. Pasalnya, para pelaku usaha juga tengah menunggu kebijakan tersebut.

"Jangan biarkan mereka mati dulu baru kita bantu, enggak ada artinya. Berbahaya sekali kalau perasaan kita seperti enggak ada apa-apa. Berbahaya sekali," tuturnya.

Kepala Negara ingin pelaku UMKM, perbankan, manufaktur, hingga industri lainnya diberi prioritas agar tak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran.

"Jangan sudah PHK gede-gedean, duit serupiah pun belum masuk ke stimulus ekonomi kita," pungkasnya.