Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ngalahin Raffi Ahmad! Tukang Las di Malang Tagihan Listriknya Tembus Rp 20 Juta, PLN Tetap Minta Pelanggan untuk Lunasi Meski Nyicil

Ngalahin Raffi Ahmad! Tukang Las di Malang Tagihan Listriknya Tembus Rp 20 Juta, PLN Tetap Minta Pelanggan untuk Lunasi Meski Nyicil


Kebingungan, mungkin itu yang kini tengah dirasakan seorang pemilik bengkel di Malang.

Pasalnya, tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba saja tagihan listrik pemilik bengkel di Malang ini meroket.

Tak tanggung-tanggung, tagihan listrik dari PLN untuk pemilik bengkel di Malang ini jumlahnya mengalahkan tagihan listrik rumah Raffi Ahmad.

Ya, akhir- akhir ini, tagihan listrik memang tengah jadi pembicaraan hangat publik di Tanah Air.

Bagaimana tidak, tagihan listrik dari PLN yang biasanya normal tiba-tiba saja melonjak tanpa peringatan.

Parahnya lagi, jumlah nominal yang ditagihkan terkadang diluar bayangan pelanggan.

Hal ini tentu saja membuat pelanggan mendadak kebingungan setengah mati untuk membayarnya.

Padahal selama ini penggunaan listrik juga dirasa tidak berlebihan.

Namun, itulah yang terjadi pada seorang pemilik bengkel di Malang, Teguh Wuryanto.

Teguh Wuryanto mengaku kaget saat tahu tagihan listriknya di bulan Mei naik hingga 20 kali lipat dari sebelumnya.

Berdasarkan faktur tagihan yang ia terima, jumlah tagihan pada bulan Mei mencapai Rp 20 juta lebih.

Jumlah nominal tagihan listrik Teguh Wuryanto ini sampai mengalahkan sang sultan Andara, Raffi Ahmad yang capai Rp 17 juta per bulan.

Tentu saja hal ini membuatnya kebingungan setengah mati.

Pasalnya, selama pandemi, warga Desa Bedali Kecamatan Lawang, Malang itu jarang menggunakan alat bengkel yang menguras listrik.

“Logikanya tidak mungkin bisa sampai tagihan (listrik) segitu. Apa yang saya gunakan?” kata Teguh saat dihubungi, Rabu (10/6/2020).

Melansir Detik, Teguh Wuryanto mengaku bahwa lonjakan tagihan listrik ini terjadi sejak meteran listrik bengkelnya berganti dari analog ke digital pada Januari 2020.

Awalnya, kenaikan itu ia anggap wajar karena berganti meteran.

Namun, semakin kesini, tagihan listriknya terus melonjak hingga akhirnya tembus angka Rp 20 juta.

Tak tahu lagi harus melakukan apa, Teguh Wuryanto pun sempat melayangkan protes kepada pihak PLN.
Lonjakan tagihan listrik yang dialami Teguh Wuryanto rupanya bukan tanpa sebab.

Direktur Niaga dan Manajemen PLN, Bob Saril mengatakan meroketnya tagihan listrik yang dialami Teguh Wuryanto lantaran adanya kerusakan pada alat penyimpanan energi atau kapasitor.

Bob Saril menjelaskan bahwa kegiatan las seperti yang dilakukan Teguh Wuryanto selama ini di bengkel kerap kali mengakibatkan ketidakstabilan tegangan listrik.

Sehingga diperlukan kapasitor untuk menyimpan dan menstabilkan tegangan listrik yang mengalir.

Kapasitor sendiri menghasilkan daya reaktif (kVarh) yang biayanya berbeda dengan tarif listrik pada umumnya, yakni kWh.

Lebih lanjut Bob Saril mengatakan, kapasitor yang dimiliki Teguh itu mengalami kerusakan, sehingga terjadi kebocoran daya.

Namun kerusakan tersebut tidak disadari pelanggan lantaran baru terdeteksi setelah berganti meteran.

Terkait meroketnya tagihan listrik Teguh Wuryanto, Manajer Bagian keuangan, SDM dan Administrasi PLN UP3 Malang, Ferbiana Marnarizka Putri mengatakan pelanggan harus tetap melunasi tagihan.

Pasalnya, bila tidak dilunasi, kepesertaan Teguh Wuryanto dari PLN akan dicabut.

Terlebih lagi, pihak PLN Malang menganggap kesalahan ini terjadi bukan dari pihaknya.

Ditambah lagi, fakta empiris tarif kenaikan bisa dibuktikan dengan catatan meteran lisrik.

Kendati demikian, pihak PLN memberikan keringanan melalui pembayaran dengan cara mencicil.

"Pertimbangannya memang karena Itu kan murni pemakaian dia dan untuk temponya yang bersangkutan (Teguh) meminta 6 kali cicilan," pungkas Febrina Marnarizka Putri, Jumat (12/6/2020).

Tukang Las Ditagih Bayar Listrik Rp20 Juta, Netizen Kecam PLN


Alhasil tak sedikit warganet di Twitter yang menyayangkan keputusan PLN untuk tetap menagih Teguh meskipun ada keringanan yaitu ia bisa mencicil tagihan listriknya.

"Kok bacanya nyesek ya? Sudahlah salah di @pln_123 karena enggak ngecek kapasitor jadul, eh tagihan 20 juta pun tetap mesti dibayar, meski seolah-seolah sok baik dengan mengizinkan diangsur," cuit @attararya.

Malah akun @SyabMed mengandaikan tindakan PLN itu sebagai 'lintah penghisap darah'.

"Gila ya, ternyata tukang las yang tagihan listriknya 20 juta itu tetep kudu bayar listrik dengan cara mencicil. Sudah seperti lintah penghisap darah," cuitnya.

Akun @erna_st menganggap jawaban PLN yang mengatakan kapasitor Teguh rusak hanya sebuah alasan dan tetap menuduh pelanggan yang melakukan kesalahan.

"Tagihan Listrik Tukang Las Rp20 juta, PLN: Alat Pelanggan Rusak. Ada saja jawabannya ya. Pokoknya customer yang salah. Kalau ini perusahaan swasta dan tidak monopoli, udah pasti ditinggalkan pelanggan sejak lama," kata dia.