Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sempat Dikecam Warganet, Nadiem Kini Ralat dan Ungkap Belajar Online Tak Akan Dipermanenkan

Sempat Dikecam Warganet, Nadiem Kini Ralat dan Ungkap Belajar Online Tak Akan Dipermanenkan


Beberapa waktu lalu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sempat menjadi bulan-bulanan publik karena menyebut metode belajar onlineakan dipermanenkan kendati wabah virus Corona sudah berakhir.

Pasalnya ia menyebut kegiatan belajar dan mengajar (KBM) daring seperti ini membuat siswa serta akademisi beradaptasi ke sistem pendidikan berbasis teknologi yang tentu akan sangat berguna di masa depan.

Pendapatnya ini sukses menuai banyak kritikan pedas dari masyarakat, apalagi karena memang selama pelaksanaan KBM daring tak sedikit yang mengeluh tidak bisa belajar secara maksimal.

Dan kekinian Nadiem meralat ucapannya serta menyebut pihaknya sama sekali tidak berencana membuat pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi hal yang permanen.

Dalam pernyataannya, Nadiem menegaskan tak ada rencana untuk membuat PJJ alias belajar daring menjadi permanen dan satu-satunya metode belajar mengajar di sekolah. Namun nantinya Kemendikbud akan mendorong supaya KBM dikombinasikan dengan pemanfaatan teknologi.

"Pembelajaran tatap muka masih yang terbaik dan tidak bisa diganti. Ke depan pembelajaran tatap muka akan semakin diperkuat dengan kombinasi pemanfaatan teknologi yang sudah diterapkan secara masif di masa pandemi COVID-19," ujar Nadiem, Senin (13/7).

Nadiem menilai pernyataannya dulu menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat luas. Padahal tidak ada satupun pihak di Kemendikbud yang ingin PJJ dilangsungkan permanen karena belajar mengajar dengan tatap muka merupakan metode terbaik.

Hanya saja ia juga tidak menampik sentuhan teknologi sangat mengoptimalkan proses pembelajaran.

"Interaksi guru dan murid akan menjadi lebih dinamis dengan dukungan teknologi. Bukan PJJ akan diimplementasikan selamanya saat COVID-19 sudah tidak ada lagi," terang Nadiem, seperti dilansir dari Kontan, Selasa (14/7).

Terkait dengan pendapatnya itu, Kemendikbud pun akan fokus dalam membuat implementasi teknologi di fasilitas pendidikan merata di berbagai daerah Indonesia.

Seperti misalnya dengan memastikan supaya setiap satuan pendidikan memiliki infrastruktur teknologi, informasi, dan komunikasi yang memadai demi menghindari kesenjangan.

Sebelumnya Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Iwan Syahril, juga menyampaikan hal serupa. "Yang akan permanen adalah tersedianya berbagai platform PJJ, termasuk yang bersifat daring dan luring seperti Rumah Belajar, yang akan terus dilangsungkan guna mendukung siswa dan guru dalam proses belajar mengajar," ujar Iwan, Senin (6/7).