Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sukses Bikin Heboh Warganet, Menteri Pertanian Perkenalkan Kalung Anti Corona, Dibantah Profesor Kimia Begini

Sukses Bikin Heboh Warganet, Menteri Amran Perkenalkan Kalung Anti Corona, Dibantah Profesor Kimia Begini


Kementerian Pertanian sukses membuat geger warganet Indonesia. Bagaimana tidak? Pasalnya kementerian di bawah komando Menteri Syahrul Yasin Limpo itu mengaku berhasil menciptakan kalung yang diklaim ampuh membunuh virus Corona.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, pihaknya telah meracik ramuan antivirus dengan menggunakan bahan baku dalam negeri, salah satunya daun kayu putih.

Adapun antivirus dengan bentuk kalung ini merupakan hasil riset dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

“Ini antivirus hasil Balitbangtan, eucalyptus, pohon kayu putih. Dari 700 jenis, satu yang bisa mematikan corona hasil lab kita. Dan hasil lab ini untuk antivirus. Dan kita yakin. Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak,” ujarnya di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (3/7).

Klaim soal kayu putih bisa mencegah virus corona, ternyata sudah beredar viral di media sosial dan mendapat respons global. Informasi yang beredar di media sosial menyebutkan, klaim itu pertama kali muncul dari riset seorang dokter di Havana University di Kuba. Tapi tidak jelas juga siapa dokter yang melakukan riset tersebut.

Pada informasi yang beredar viral itu, riset menyebutkan CoronaVirus Disease (COVID-19) tidak berkembang di lingkungan di mana senyawa 1,8 Epoxy-p-Metana digunakan.

Senyawa tersebut diklaim sebagai komponen anti-virucidal, antiseptik, dan bakterisida, dan kandungannya banyak didapati dalam kayu putih.

Tapi klaim tersebut dibantah McGill University’s Office for Science and Society (McGill OSS). Direktur McGill OSS.

Profesor Joe Schwarcz, mengungkapkan fakta lain dari informasi yang beredar viral soal kayu putih bisa mengatasi virus corona.

Schwarcz merupakan profesor bidang kimia yang telah menerima berbagai penghargaan internasional di bidang tersebut. Dia merupakan orang non-Amerika pertama yang memenangkan Grady-Stack Award, penghargaan paling bergengsi dari American Chemical Society karena konsepnya soal demistifikasi kimia.

“Andai saja sesederhana itu,” tulis McGill OSS mengawali pernyataan tanggapan soal khasiat kayu putih membunuh virus corona.

“Jika semua orang harus menghirup kayu putih untuk mencegah virus SARS-CoV-2 supaya tak menginfeksi saluran pernapasan, kekhawatiran kita soal COVID-19 akan berakhir,” lanjut laporan itu.

Menurut laporan itu, tidak ada senyawa bernama 1,8 Epoxy-p-Metana yang diklaim banyak terkandung di kayu putih. “Siapa pun yang berlatar belakang kimia, pasti tahu itu.”

Senyawa aktual dalam minyak esensial kayu putih adalah 1,8-Epoxy-p-Menthane, juga dikenal sebagai 1,8-cineol. Antara ‘Metana’ dan ‘Menthane’ adalah dua hal yang sangat berbeda.

“Tapi itu bukan intinya. Poin yang jauh lebih signifikan adalah bahwa sama sekali tidak ada bukti bahwa dokter di Universitas Havana telah melakukan penyelidikan terhadap minyak esensial kayu putih sehubungan dengan COVID-19. Juga tidak ada bukti bahwa ada orang lain yang melakukan penelitian terkait. Apa yang diketahui adalah perusahaan yang menjual minyak esensial telah mempromosikan penggunaannya untuk infeksi virus corona,” pungkas laporan tersebut.