Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tuntut Sekolah Dibuka Kembali, Emak-emak Demo di Depan SD "Kami Takut Anak Kami Bodoh"

Tuntut Sekolah Dibuka Kembali, Emak-emak Demo di Depan SD


Sebuah video memperlihatkan sejumlah ibu-ibu dan anaknya, menggelar unjuk rasa di sebuah sekolah dasar (SD) di Desa Tebul Barat, Kecamatan Pengantenan, Kabupaten Pamekasan, viral di media sosial.

Dalam video itu, ibu-ibu membawa anak mereka yang mengenakan seragam lengkap dan menyandang tas.

Ibu-ibu itu mendesak kepala sekolah memulai aktivitas belajar mengajar di sekolah di tengah pandemi virus corona baru atau Covid-19.

Mereka tak ingin sekolah diliburkan terus menerus.

Sejumlah ibu-ibu yang menggelar demonstrasi terlihat ditemui salah satu guru dari sekolah tersebut.

Salah satu ibu bahkan mengancam akan mengeluarkan anaknya jika sekolah tak memulai aktivitas belajar mengajar.

Ia akan memindahkan anaknya ke sekolah yang siap menggelar aktivitas belajar mengajar.

"Jika sekolah ini diliburkan, kami akan memindahkan anak kami ke sekolah lain." kata salah seorang ibu yang mengenakan kerudung merah.

Protes ibu-ibu bukan tanpa alasan. Selama sekolah diliburkan, anak-anak mereka sibuk bermain.

Pendidikan jarak jauh yang diprogramkan pemerintah juga tak pernah dilakukan.

"Kalau tetap diliburkan, anak-anak kami terampas pendidikannya. Kami takut anak kami bodoh," imbuhnya disertai sorakan ibu-ibu lainnya.

Salah satu warga Desa Tebul Barat, Mustofa membenarkan demonstrasi yang dilakukan puluhan ibu-ibu itu.

Mustofa mengatakan, aksi itu dilakukan pada hari pertama masuk sekolah, Senin (13/7/2020).

Wali murid sudah tak tahan karena sekolah diliburkan selama empat bulan terakhir.

Selama empat bulan itu, anak-anak hanya sibuk bermain.

"Wali murid kesal karena libur sekolah terlalu lama. Mereka mendesak agar sekolah diaktifkan kembali," ungkap Mustofa.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Fatimatuz Zahrah mengaku telah mendengar informasi tentang unjuk rasa itu.

Tapi, pihaknya belum mendapatkan laporan dari kepala sekolah SD tersebut.

Menurutnya, sekolah belum bisa dibuka seperti semula untuk mencegah siswa terpapar dari virus corona baru.

Selain itu, belum ada kebijakan dari Menteri Pendidikan untuk membuka kembali pendidikan tatap muka.

“Tetap tidak bisa dibuka lagi karena kalau dibuka bisa melanggar SKB Menteri,” ujar Fatimatus Zahrah ketika dikonfirmasi.