Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Diduga Barter Ratusan Hektar Tanah di Kalimantan, Tagar #JokowiPenjualNegara Trending Di Twitter

 

Diduga Barter Ratusan Hektar Tanah di Kalimantan, Tagar #JokowiPenjualNegara Trending Di Twitter


Beberapa saat lalu publik diramaikan dengan berita peresmian jalan di Abu Dhabi Uni Emirat Arab dengan nama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). 


Presiden menyampaikan President Joko Widodo Street diresmikan pada Senin, 19 Oktober 2020 oleh Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan selaku Chairman Abu Dhabi Executive Office. 


Jalan yang membelah kawasan Abu Dhabi National Exhibition Center dengan Embassy Area yang ditempati sejumlah Kantor Perwakilan Diplomatik yang menggunakan namanya tersebut menjadi sebuah gambaran betapa eratnya hubungan di antara dua negara yang kini bekerja sama dalam berbagai bidang. 


Kepala Negara menyampaikan di balik penamaan jalan itu, tersimpan harapan agar hubungan kedua negara semakin kokoh, saling menguatkan, dan bermanfaat bagi rakyat Uni Emirat Arab (UEA) dan Indonesia. 


Berkaitan dengan hal tersebut, saat ini publik kembali dikejutkan dengan tagar #JokowiPenjualNegara yang kini menjadi trending topic di media social Twitter. 


Dari ribuan cuitan di Twitter dengan tagar #JokowiPenjualNegara yang didominasi oleh kutipan pemberitaan yang mengungkapkan bahwa peresmian jalan Joko Widodo di Abu Dhabi UEA tersebut merupakan hasil barter ratusan hektar tanah atau lahan yang ada di Kalimantan Timur. 


Ramainya perbincangan netizen di platform social media Twitter tentang hal tersebut berawal dari cuitan Koordinator Jaringan Advokasi Tambang Nasional (Jatam), Merah Johansyah, di akun Twitternya. 


“1 ruas jalan di kawasan bisnis untuk plang nama Jokowi sementara 256 ribu ha atau empat kali luas Jakarta untuk dinasti Uni Emirat Arab di Kaltim. Peragaan bisnis pasca omnibus Cilaka yang melindas buruh dan lingkungan. Menuju omnibus penggadaian selanjutnya berkedok proyek ibukota baru,” tulisnya. 


Namun, diantara beberapa cuitan netizen dengan tagar #JokowiMenjualNegara diketahui terdapat salah satu akun yang menuliskan sebuah Thread yang menjelaskan bahwa pemberitaan tersebut merupakan hoaks. 


“Nama Presiden Jokowi yang dijadikan nama sebuah ruas jalan strategis (di antara kantor perwakilan diplomatik negara-negara dunia) di Abu Dhabi (ibu kota UEA) oleh pemerintah UEA adalah bentuk penghargaan atas hubungan baik yang terjalin,” tulis pemilik akun @cecan_geulis. 


“Tapi nama jalan Presiden Jokowi itu malah dibilang kompensasi alias ditukar lahan seluas 256 hektar di Kalimantan Timur yang akan dibangun dinasti UEA. Lahan seluas 256 hektar tersebut merujuk luas lahan yang akan dijadikan Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia,” tambahnya. 


Hingga saat berita ini dibuat, Presiden Joko Widodo maupun pemerintah Indonesia secara resmi belum menyampaikan tanggapan atau rilis atas beredarnya kabar tersebut. 


Diketahui, berdasarkan informasi KBRI Abu Dhabi, Jalan Presiden Joko Widodo terletak di salah satu ruas jalan utama, yang membelah Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC) dengan kawasan yang ditempati sejumlah kantor perwakilan diplomatik. 


Adapun nama jalan itu sebelumnya adalah Al Ma’arid Street, yang dalam bahasa Indonesia berarti pameran. Jalan itu menghubungkan jalan Rabdan dengan jalan Tunb Al Kubra. 


Artikel Asli